MANADO,Hariansulutnews.com, – Pemilik SPBU Dendengan Dalam Jemmy Mogi membantah pernyataan terkait tuduhan pembukaan segel nozzel pada malam hari tanpa sepengetahuan Badan Metrologi.
Saat ditemui redaksisulut.com Jemmy menegaskan, Informasi soal pembukaan Segel Nozzel itu tidak benar. Bahkan terkesan tendensius.
“Yang benar adalah pembukaan kotak dispenser. Nah kenapa harus dibuka? Karena di dalamnya, ada alat-alat yang harus dirawat. Contohnya, pergantian filter minyak, pemeriksaan kebocoran pipa, pembersihan mesin-mesin di dalam dispenser. Itu umum dilakukan di semua SPBU. Bukan nozzle”, ungkap Jemmy Mogi yang juga menjabat sebagai sekretaris DPC Hiswana Migas Manado tersebut.
Selain itu, Jemmy juga menjelaskan tentang mekanisme pembukaan segel dispenser pada bagian nozzle itu adalah kewenangan Badan Metrologi sedangkan manajemen SPBU tidak berkewenangan membuka segel tanpa pendampingan Badan Metrologi.
“Pembukaan segel dispenser itu tidak mungkin kami lakukan, karena itu bukan kewenangan kami, pada dua pekan lalu SPBU Dendengan selesai diperiksa oleh Badan Metrologi, dan hasilnya baik.untuk itu dapat kami pastikan jika ada operator atau pengawas kami yang nakal, maka sesuai dengan kontrak kerja yang ada akan kami beri sangsi tegas”. Ujar Jemmy.
Ditambahkannya, untuk tudingan beberapa media, Jemmy mengaku sudah memberikan klarifikasi dan sudah menjelaskan sesuai dengan fakta yang ada.
“Ada begitu banyak informasi yang seolah-olah, menyalahkan dan menyudutkan kami, tapi saya sudah memberikan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman, termasuk saya juga menginformasikan, pada dua pekan lalu SPBU Dendengan selesai diperiksa oleh Badan Metrologi. Badan yang berwewenang inipun memberi tanda stiker pada dispenser yang diperiksa dan telah dilakukan tera ulang, saya harap dengan adanya persoalan ini, dapat mengedukasi masyarakat, agar lebih paham terkait pengoprasian Nozzel, hingga mekanisme pembersihan alat-alat yang ada pada kotak dispenser yang terdapat pada SPBU”.Tutupnya seraya tersenyum.
(**)