www.hariansulutnews.com,SULUT – Perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) tahun ini diyakini akan terus menguat bahkan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Keyakinan ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Andry Prasmuko, disela kegiatan diskusi bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sulut dan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Sulut, Senin (12/6) kemarin.
Andry memaparkan, dari sisi lapangan usaha, perdagangan dan transportasi diperkirakan akan tetap kuat, sejalan dengan optimisme masyarakat yang terjaga sehingga mendorong mobilitas dan konsumsi domestik.
Lapangan Usaha pertanian diperkirakan tetap kuat ditopang oleh sub lapangan usaha perikanan.
Sedangkan, lanjutnya, dari sisi pengeluaran, kinerja konsumsi komestik diperkirakan tetap kuat terutama ditopang oleh Konsumsi RT dan Konsumsi LNPRT.
“Kinerja perdagangan luar negeri diperkirakan mengalami normalisasi seiring dengan prospek permintaan eksternal yang masih terbatas,”paparnya.
Ia pun memastikan, akan terus berkoordinasi bersama Pemerintah Provinsi, serta menjalin sinergi dengan institusi vertikal dan horizontal lainnya, sebagai upaya menjaga ketahanan perekonomian Sulut.
Optimis yang sama juga diutarakan oleh Ketua ISEI Cabang Manado Joy Tulung Phd. Dia mengurai, saat ini ekonomi Indonesia termasuk Sulut ada di fase pemulihan pasca Covid-19.
“Kami optimis, triwulan II ini PE Sulut ada di kisaran 5,5 hingga 5,6 persen,” yakinnya.
Tulung menilai, perekonomian Sulut nantinya tidak hanya ditopang oleh sektor pertanian, namun juga sektor pariwisata.
“Pariwisata sekarang sudah mulai bergeliat. Ini juga akan menjadi salah satu penopang ekonomi Sulut,” tekannya, sembari berharap, diskusi yang digelar bisa menjadi langkah awal bagi ISEI dan juga BI serta stakeholder terkait lainnya dalam menjaga ketahanan perekonomian Sulut. (*)
